Senin, 11 Juli 2011

Belanja Produk Bermerek di Singapura Lebih Murah?


Program Jakarta Great Sale memeriahkan HUT Jakarta ke-484 memang menggiurkan. Banyak mal di Jakarta berlomba menarik pengunjung dengan tawaran diskon lebih dari 50 persen. Banyak mal yang juga berupaya menggaet pembeli dengan "menjual" brand internasional dengan diskon besar. Namun, bagi sebagian orang, belanja brand internasional di luar negeri seperti Singapura, Hongkong, Thailand masih lebih murah.  Benarkah demikian?

Dandan Hamdani, pengusaha ritel fashion, mengungkapkan harga sebuah produk sangat penting bagi konsumen. Ia mengatakan harga produk brand Internasional asal Eropa atau Amerika, di Singapura lebih murah 10-20 persen dari harga jual di Indonesia. Belanja brand ternama dunia di sejumlah negara Asia lainnya juga masih lebih murah ketimbang di Indonesia.

Tak bisa dipungkiri, harga menjadi daya tarik utama dalam berbelanja. Jika Indonesia ingin dijadikan surga belanja bagi warganya, atau bahkan bagi turis asing, harga produk harus lebih kompetitif. Artinya, harga jual brand internasional yang selalu menjadi incaran penggemar fashion, seharusnya sama murahnya ketika belanja di Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand atau Hongkong.

"Untuk membuat Indonesia menjadi surga belanja bagi warga sendiri, apalagi bagi wisatawan mancanegara, pemerintah harus memotong beberapa pungutan pajak seperti pajak barang mewah atau menghapus atau memperkecil pajak impor paling tinggi lima persen. Dengan begitu harga jual di Indonesia akan sangat kompetitif dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan Hongkong. Cara ini juga akan mengurangi praktek borongan," kata Dandan kepada Kompas Female.

Menurut Dandan, terdapat sejumlah faktor yang membuat harga produk internasional di Indonesia masih lebih tinggi. "Pajak barang retail di Indonesia cukup banyak . Seperti PPN 10 persen, pajak impor 5-25 persen (tergantung negara asal), pajak barang mewah yang bisa mencapai 40 persen," jelas Dandan yang berpengalaman tujuh tahun di bisnis ritel.

Ia melanjutkan, pajak barang mewah dikenakan bagi beberapa barang yang berbahan dasar kulit asli atau barang apapun dengan harga jual diatas Rp 1 juta. Pajak barang mewah yang tinggi menyulitkan pengusaha ritel besar apalagi bisnis skala kecil. Karena pada akhirnya, peritel tak sanggup menjual produk dengan harga kompetitif. Inilah sebabnya brand ternama dari Eropa misalnya, dibanderol dengan harga tinggi di Indonesia.

Harga sewa mal tinggi
Selain pajak, penyebab lain mengapa brand internasional berharga lebih tinggi di Indonesia, adalah karena harga sewa mal. Dandan menyebutkan, harga sewa mal di Jakarta tertinggi ketiga di Asia setelah Hongkong dan Singapura. Inilah yang juga membuat harga brand Internasional makin tidak kompetitif dibanding Singapura, Malaysia dan Thailand.

Bagaimana dengan Anda, lebih memilih belanja produk bermerek di Jakarta saat diskon? Atau berburu harga murah di luar negeri?
referensi dan sumber bacaan : kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post