Selasa, 05 Juli 2011

Monyet Sulawesi Tersenyum Mendadak Populer di Dunia


Monyet hitam Sulawesi dikenal cerdas dan tangkas. Kali ini, fotografer ternama, David Slater, membuktikannya sendiri. Seekor monyet betina di taman nasional di Sulawesi Utara mengambil kameranya. Si monyet lalu membuat beberapa foto, termasuk foto dirinya lagi tersenyum.

Foto monyet tersenyum lebar itu pun mendunia. Beberapa situs media memuat foto ini pada Selasa, 5 Juli 2011. Di antaranya, The Sun, Daily Mail, Metro, The Telegraph, New York post dan The West Australian.


Menurut Slater, 46 tahun, monyet itu tersenyum karena untuk pertama kalinya melihat refleksi diri. Si monyet lalu membuat ratusan foto. Sebagian besar tak fokus. "Mungkin pertama kali mereka masih bingung, tapi bila aku biarkan lebih lama, barangkali dia bisa bikin satu album foto keluarga," katanya.

Slater datang ke Sulawesi Utara untuk memotret monyet hitam. Monyet hitam ini adalah hewan langka yang dilindungi. Monyet hitam terkenal sangat pintar. "Seperti simpanse, tapi mereka lebih ingin tahu," katanya.

Selain pintar, menurut Slater, monyet hitam sangat ramah. Selama tiga hari di taman nasional, Slater selalu dikelilingi monyet-monyet ini. Mereka tak agresif dan tak merasa terancam dengan kehadiran manusia di dekatnya.

Monyet hitam Sulawesi adalah satwa langka dari Pulau Sulawesi bagian utara dan beberapa pulau di sekitarnya. Ciri khasnya adalah rambut berwarna hitam di sekujur tubuh, kecuali punggung, dan selangkangan yang agak terang. Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut, moncong lebih menonjol. Panjang tubuh hingga 44,5-60 centimeter, ekor 20 centimeter, dan berat 15 kilogram.

Satwa ini dilindungi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Hewan ini bisa ditemukan di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale.

Kera Hitam Sulawesi merupakan jenis primata yang mulai langka dan terancam kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa latin disebut Macaca nigra merupakan satwa endemik Sulawesi Utara.

Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang oleh masyarakat setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status konservasi Critically Endangered (Krisis).
Quote:
Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul. Dan oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki, Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape, Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin (ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller, 1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824).
Quote:
Ciri-ciri Kera Hitam Sulawesi. Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) mempunyai ciri-ciri sekujur tubuh yang ditumbuhi bulu berwarna hitam kecuali pada daerah punggung dan selangkangan yang berwarna agak terang. Serta daerah seputar pantat yang berwarna kemerahan.

Pada kepala Kera Hitam Sulawesi (Yaki) memiliki jambul. Mukanya tidak berambut dan memiliki moncong yang agak menonjol. Panjang tubuh Kera Hitam Sulawesi dewasa berkisar antara 45 hingga 57 cm, beratnya sekitar 11-15 kg.
Quote:
Habitat dan Tingkah Laku. Kera Hitam Sulawesi hidup secara berkelompok Besar kelompoknya terdiri antara 5-10 ekor. Kelompok yang besar biasanya terdiri atas beberapa pejantan dengan banyak betina dewasa dengan perbandingan satu pejantan berbanding 3 ekor betina.
Quote:
Primata yang menyukai jenis–jenis pohon yang tinggi dan bercabang banyak. Sepertti Beringin (Ficus sp) dan Dao (Dracontomelon dao) ini merupakan hewan omnivora, mulai dari buah-buahan hingga serangga. Musuh utama Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) ini sama seperti tarsius yaitu ular Phyon.Primata ini banyak menghabiskan waktu di pohon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post