Rabu, 13 Juli 2011

Rajin Keramas, tapi Kok Rambut Tetap Bau?

Anda mungkin mempunyai masalah dengan rambut, seperti rambut kering, ketombe, atau pecah-pecah. Namun, ada juga orang yang tak punya masalah tersebut, tetapi memiliki masalah lain yang tak kalah serius, yaitu rambut dengan bau tidak sedap. Padahal, mereka rajin keramas.
Masalah ini biasa disebut dengan smelly hair syndrome atau sindrom rambut bau. Gejala yang paling mencolok dari sindrom ini tentu saja bau yang menyengat dari rambut dan kulit kepala. Ada yang bilang baunya seperti popok basah, yang lain menggambarkan baunya seperti susu asam, bahkan bau kaus kaki. Bau yang ditimbulkan memang begitu kuat, sampai-sampai orang dapat langsung mencium aroma tidak sedap itu tanpa mendekatinya. Bau itu dapat muncul hanya lebih kurang 12 jam setelah mereka mandi. Yang lebih mengerikan lagi, bau tersebut dapat berpindah ke handuk atau bantal penderitanya.
Akibat aroma tak sedap yang menguar dari rambut, tidak jarang penderitanya diasingkan oleh teman-teman mereka.
Menurut Mayo Clinic, penyebab utama rambut bau bukanlah dermatitis seboroik, yaitu produksi minyak berlebih atau gangguan kulit kepala yang menyebabkan kulit kepala terkelupas, bersisik, atau memerah. Ilmu kedokteran sendiri belum menemukan penyebab spesifik dari sindrom ini. Kebanyakan pasien yang mengidap sindrom ini tidak menemukan jawaban pasti dari dokter. Resep yang diberikan pun sering kali tidak membantu mereka keluar dari masalah ini.
Tanpa penjelasan yang memuaskan, akhirnya penderita umumnya berusaha untuk mengatasi masalah mereka sendiri, antara lain dengan berbagai produk perawatan rambut, seperti conditioner dari sari teh yang memiliki sifat antijamur. Sebagian lagi memilih pengobatan tradisional dari campuran sari lemon, baking soda, cuka sari apel, minyak kelapa, lidah buaya, minyak nimba, suplemen klorofil, serta campuran madu dan kayu manis.
Sebenarnya ada satu solusi yang tampaknya memberikan hasil yang lebih konsisten, yaitu dengan mencuci rambut dengan sabun mandi cair antibakteri dan sabun yang mengandung belerang. Cukup masuk akal dari sudut pandang ilmiah, jika penyebabnya adalah bakteri atau jamur. Triclosan yang terkandung dalam sabun mandi cair mampu mencegah tumbuhnya bakteri, sedangkan belerang sendiri dapat mengurangi kulit kepala yang berminyak sehingga mengurangi "makanan" bakteri atau jamur yang ada di kulit kepala.
Namun, yang paling aman adalah berkonsultasi dengan dokter kulit untuk memastikan gejala-gejala Anda tidak disebabkan oleh psoriasis atau beberapa kondisi lain.
referensi dan sumber bacaan kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Post