Karena tidak pernah ada standar baku, kadang ada lelaki yang merasa penisnya terlalu kecil padahal orang lain menilainya terlalu besar. Agar tidak simpang siur, patokan standar untuk ukuran penis normal kini telah ditetapkan di Prancis.
National Academy of Surgery menetapkan standar bahwa sebatang penis dikatakan normal jika memiliki panjang antara 9 cm hingga 9,5 cm dalam kondisi lemas dan jika ereksi panjangnya menjadi 12,8 hingga 14,5 cm. Di luar rentang tersebut, barulah penis bisa dikatakan terlalu kecil atau terlalu besar.
Standar baku untuk ukuran penis normal tidak hanya dilihat dari panjangnya, melainkan juga diameter atau garis tengahnya. Diameter penis normal adalah 8,5 cm hingga 9 cm dalam kondisi lemas dan 10 cm hingga 10,5 cm saat mengalami ereksi penuh.
"Perasaan bahwa penisnya terlalu kecil adalah sumber kegelisahan dan penderitaan psikologis pada laki-laki," tulis para ilmuwan dari National Academy of Surgery di Prancis yang menetapkan standar tersebut, seperti dikutip dari The Local, Rabu (25/10/2011).
Ketika kegelisahan itu muncul, maka para lelaki cenderung ingin membesarkan penisnya lewat operasi yang sebenarnya belum tentu dibutuhkan. Kecenderungan ini disebut locker-room syndrome, karena sering muncul di locker atau ruang ganti saat para lelaki saling melihat dan membandingkan penis masing-masing.
Padahal menurut berbagai penelitian, berbagai prosedur pembesaran penis termasuk operasi dan pompa vakum tidak terlalu efektif karena hanya memanjangkan ukuran penis beberapa cm saja. Bahkan dalam banyak kasus, prosedur seperti itu justru lebih banyak memicu efek samping seperti impotensi jika dalam operasi ada saraf yang salah potong.
National Academy of Surgery yang menetapkan standar tersebut merupakan badan anatomi tertua di Prancis, yang didirikan sejak 1731 pada zaman kekuasaan Raja Louis XV. Badan ini beranggotakan lebih dari 500 ahli bedah dengan berbagai spesialisasi, termasuk bedah kelamin.(detikhealth.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar