Konselor Psikologi bernama Zoya Amirin meluncurkan situs seks online berbasis pendidikan. Portal yang diambil dari namannya sendiri tersebut diklaimnya sebagai portal seks pertama di Indonesia yang berisikan tentang pendidikan seks online untuk masyarakat terdidik.
Menurut Zoya, situs tersebut untuk memberi ruang kepada pengakses porno agar berpikir positif, tanpa harus mengunduh video porno. Melainkan mengunduh seks tapi terdapat nilai-nilai pendidikannya yang berdampak positif.
"Mengingat pertumbuhan pengakses situs porno di Indonesia sudah masuk kategori empat besar di dunia. Makanya untuk mengimbangi itu, saya pun meluncurkan situs terebut namun berisikan edukasi seks," kata Zoya Amirin pada peluncuran seks onlinenya, di Jakarta, baru-baru ini.
Zoya bersama mantan presenter televisi Chantal Della Concetta berinisiatif ikut ambil bagian memberikan kontribusi terhadap perkembangan zaman dengan memberikan pendidikan seks di Indonesia melalui media Internet.
"Makanya saya menamakan situs ini dengan nama saya sendiri zoyaamirin.com karena dilatarbelakangi dari pendidikan yang saya miliki sebagai psikologi klinis," ucap perempuan yang mengklaim seksolong pertama bersertifikat dan pendidik seksual di Indonesia ini.
Perempuan yang pernah menjadi saksi ahli dalam sidang kasus video porno vokalis Ariel Paterpan tersebut menambahkan bahwa portal edukasi seks yang dihadirkannya ini berisikan berbagai isu seputar seks, hubungan pacaran, maupun rumah tangga, serta kejahatan sexsual dan pornografi.
Portal tersebut sebagai jawaban atas tanda tanya besar masyarakat Indonesia tentang berbagai isu seputar seks yang cenderung diartikan negatif dan dianggap tabu bagi sebagian orang.
"Padahal seks edukasi menjadi kebutuhan masyarakat modern yang hidup dengan pikiran serba terbuka dan menjadi sangat penting dalam mendidik generasi muda," ucap konselor di berbagai media televisi, majalah, dan radio ini.
Untuk diketahui bahwa hasil survei menunjukkan jumlah pengakses internet saat ini tumbuh 25 persen atau sekitar 45 Juta jiwa dari jumlah penduduk Indonesia. Rata-rata kebanyakan pengakses internet berusia 15-45 tahun.(MEL/tekno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar